KUMPULAN PUISI PERMOHONAN MAAF
Berikut ini adalah kumpulan puisi dengan tema permohonan maaf ,permohonan maaf bisa kita lakukan dengan berbagai cara,contohnya dengan puisi atau pun dengan rayuan,tpi di sini kita kan bahas puisi,mungkin di salah satu puisi di bawah akan membantu anda untuk meminta maaf kepada kekasih anda,,dengan kata kata yang indah dan bisa buat si doi baperr,,,
Begitu hina dan nistakah diriku
Lelah kaki ini melangkah
Melewati lembah, bukit, dan mengarungi dalamnya samudra
Tawa, sedih dan air mata bagai teman setia
Senang, bahagia, tak kunjung datang menjalang
Namun apa hendak dikata
Ombak tak lagi setia pada pantai
Matahari enggan menyinari
Rembulan hilang ditelan awan
Bintang-bintangpun pergi entah kemana
Wahai matahari
Kenapa engkau enggan menyinari???
Kamu bintang
Kenapa engkau bersembuny???
Dan engkau bulan
kenapa mau dihalangi awan???
Bukankah engkau matahari telah berjanji menyinari!
Bulan menjadi penerang!
Dan bintang menghiasi malam!
Lantas kenapa engkau pergi?
Apakah engkau takut terhina dengan keadaan ini?
Malu dengan kenyataan?
Benci pada kenistaanku?
Hingga engkau berpaling...
Terlalu hina kah diriku ini?
Terlalu nistakah aku dimata mu?
Hingga engkau enggan kepadaku???
Begitu hina dan nistakah diriku?!?!
======
Kau Lenteraku
Mengapa hari begitu kelam?
Di saat engkau tak lagi dekat?
Tertinggal bayang yang selalu menemani...
Kau pergi…
Membawa kata yang tiada lagi menerangi indahnya lentera hati...
Hati begitu hitam Sampai ternangis tanpa jejak
Di ikat erat kehampaan...
Kini sepiku kembali datang bersama hujan yang tiada mereda...
Kau lenteraku…
Tetaplah menerangi hidupku…..
Jangan padamkan sinarmu……
Sekalipun hidup tiada lagi kumiliki…
====
Hidupku Kelam
Sunyi, Sepi, Kosong..
Perasaan yang seolah melekat dijiwaku
Perasaan yang terus menghantui di kala gelap malamku
Perasaan yang sepertinya enggan pergi dariku
Perasaan yang secara perlahan membunuh jiwaku
Perasaan yang mulai mematikan rasaku.
Aku tak dapat mengontrolnya
Aku pun tak dapat melawannya
Seberapa usahaku tuk mengenyahkannya
Seakan rasa itu telah menguasai diriku yang lemah ini
Kesepian, kehampaan
Seiring bergantian mendatangi hariku yang kelam
Tanpa ku tahu sebabnya
Ingin sekali rasanya aku lepas dari kegundahan ini
Ingin sekali rasanya menang melawan kesedihan ini
Dan menggantikan semua dengan kebahagiaan
Sehingga hati aku peka akan rasa bahagia
Tapi semakin aku mencoba, aku tak mendapatkannya
Relungku berteriak, Mengapa?
Mungkin memang takdir tak berpihak kepadaku
Sehingga ku tak yakin semua akan indah pada waktunya…
Hidupku makin kelam tanpa dirimu.
=====
Duniaku Sunyi
Dunia ku sunyi..
Gelap...
Hampa...
Tanpa cerita...
Semua hilang tak berjejak...
Seiring lenyapnya tiap untaian harapan ku...
Angan ku melayang...
Mencari satu suara dalam keheningan...
Mengharap satu sentuhan yang dulu begitu menggetarkan...
Aku rindu...
Akan lembut teriakkan yang memanggil namaku...
Tapi sekarang semua hilang...
Tertelan dalam keheningan...
Tak sedikit pun ku dengar suara...
Tak juga tiupan angin yang dulu selalu sampaikan pesan rindu...
Aku terdampar disini dalam keheningan tanpamu.
=====
Penyesalan
Lama sudah rasanya aku termenung
Pada kegelapan tak bertepi,
Pada kesunyian cahaya terang
Aku tersungkur di tepi jalan,
Berharap kan ada seorang yang menolongku,
Namun tak satupun kulihat seorang menoleh untukku,
Aku telah kehilangan arah.
Hanya diriku yang mampu mengubahnya, namun harus kuakui...
Aku tak sanggup tuk mengubahnya,
Bukan diriku tak ingin berubah, hanya waktu tak merelakan
Bukan lagi cahaya terang membasahi ku,
Hanya kegelapan hitam menerpa setiap arah jalanku,
Aku tersungkap pada sebuah tepi jurang penyesalan,
Dan kali ini dengan tangis pilu melengking,
Kukatakan pada diriku bahwa aku menyesal,
Menyesal karena selalu mengecewakan dan menyakitimu...
Namun selamanya, penyesalan selalu datang terlambat
Sudahlah.... Ku sudah tak sanggup untuk hidup lagi
Kan kubawa cintaku padamu hingga akhir hayatku.
=====
Bila Waktuku Tiba
Bila waktuku tiba...
Ukir namaku seindah puisi cinta
Dan jangan kau tangisi walau hanya sebutir tetes airmata
Bernyanyilah dengan suara merdu
Senandung mengantarku pulang
Bila waktuku tiba...
Tak usah bersedih walau tetap terkenang
Pelipur lara akan segera datang
Aku akan tetap milikmu
Walau harus saling mendahului pulang
Kuyakin kita akan bertemu dengan riang
Bila waktuku tiba...
Senyum manis akan kupelihara
Menebar ke seluruh insan yang datang
Tak perlu duka nestapa terlihat menyerang
Karena aku akan pulang dengan tenang
Bila waktuku tiba...
Lihatlah bahwa kita tetap bersama
Walau terpisah waktu dan ruang
Bukankah kita akan bertemu jua
Saat kau pulang...
Kujemput kau dengan malaikat riang
###
Bila waktuku tiba...
Maafkanlah aku atas kesalahanku padamu
Maafkanlah aku karena mendahuluimu
Semua kulakukan karena tidak mau menyakitimu lagi
Aku akan menunggumu disini...
disisi Illahi.
=====
Kutau Kau Menangis, Maafkan Aku
Bukan maksud hati menyakiti
Maafkan daku bila engkau tersakiti
Aku hanya ingin engaku ketahui
Betapa gundah gulana hati ini
Aku tau engkau begitu peduli
Memberi hatimu untuk kumiliki
Tak kala aku lemah engkau menyemangati
Selalu datang bagai Peri
Terkadang aku malu sendiri
Selalu membuat engkau sakit hati
Namun engkau selalu lalui
Dengan kasih yang kau miliki
Engkau sangat berarti dihati
Salahku selalu engkau tangisi
Walau aku selalu mengulangi
Engkau tetap tabah menghadapi
Kasih...
Hapuslah airmatamu dipipi
Jangan Menagis lagi
Berkenanlah memberiku waktu memperbaiki
Agar kudapat membuat senyummu mekar lagi.
Nah, bagai mana puisinya apakah ada yang cocok untuk mengungkapkan puisi di atas untuk si doi,
Sekian dan terimaksih sudah mendownload aplikasi kami,semoga bisa bermanfaat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar