Cute Rocking Baby Monkey

Jumat, 03 Mei 2019

Puisi Tentang Pendidikan


PUISI PENDIDIKAN

Sobat-sobat semua pastilah sudah mengetahui pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena pendidikan merupakan alat dan sarana yang bisa digunakan untuk membuka gerbang ilmu pengetahuan.
Dalam proses membuka ilmu pengetahuan ini, proses belajar lah yang bisa menjadi kunci pokok para pembelajar untuk selanjutnya menghimpun ilmu pengetahuan yang ada.

Pendidikan memiliki banyak tujuan. Salah satu tujuan pendidikan sendiri yang paling pokok adalah adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat dalam berbagai lingkungan.

Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Oke Sob, untuk lebih memotivasi belajar Sobat semua untuk mencapai pendidikan yang lebih berkarakter dan berkualitas, berikut kami sajikan yang bisa Sobat simak dan dalami maknanya.. Silahkan disimak dulu ya..!

*BUKU*

Susiska Arum

Kau tempatku menabur ilmu...
kau jendela di hidupku...
kau tempatku goreskan jutaan
pena...
namun, terkadang orang mengabaikannya...
kau tertumpuk deraian debu...

Buku...
kau tempatku berbagi rasa....
meski engkau hanya diam membisu...
lembaran demi lembaran yang
terisi...

Tertancap keindahan ilmu menawan...
terselip kata demi kata...
yang mengisi hari-harimu...

Buku...
kau tempatku goreskan pena...
goresan pena kini tertancap di badanmu...
jutaan kata kini terlukis di badanmu

Kau tempatku lukiskan keindahan...
kau tempatku berbagi kesakitan....

Buku...
kau yang mengajariku arti kehidupan...
tiada pantas hidup ini kulewati...
tanpa engkau di sisiku...

Kau guru yang hanya bisa diam membisu...
namun, kau memberikan jutaan ilmu
yang tersimpan di setiap lembaran...

*APA KABAR PENDIDIKAN NEGERIKU*

Dian Hartati Sampai kini saya tidak tahu Apakah titel sarjana nan bangga-banggakan ayahku dulu Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku Tujuh Belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah-ibuku Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun saya tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan

Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah Namun tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan Aku hanya terampil menyontek garapan temanku Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang

Aku terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta Apa kabar pendidikan negeriku Adakah kini kau sudah berbenah Sehingga anak cucuku akan bisa merasai sekolah nan indah Dan masa depan nan cerah?

*PESAN DARI GURU 

Dengan tertatih-tatih ku kayuh sepeda tua itu dengan nafas terengah-engah ku sandarkan di pagar tua

Anakku, aku datang tak bawa mobil mewah tak bawa rupiah

Tapi aku punya cinta cintaku begitu besar lebih dari sepeda tua itu tahukah kau aku sangat menyayangimu

Ini daerah terpencil tapi jangan kau berpikiran kerdil

Bangkitlah ...
Berjuanglah ...

Kau harus bisa taklukkan gedung-gedung pencakar

langit itu hancurkan kebodohanmu Bangkit dari tidurmu raih mimpi gapai prestasi

Aku hanya orang tua yang tak berarti apa-apa tapi aku punya cinta Cinta untukmu begitu besar lebih dari sepeda tua itu

*TAK MAU JADI ORANG BODOH*
 
Seorang anak kecil Berjalan dengan kaki telanjang Menapaki jalan berbatu Terasa sakit menusuk kaki

Aku ini juga manusia Yang punya nyawa Sama sepertimu Yang punya rasa Sama sepertimu

Tapi kau tak punya hati Kau punya mata Tapi tak melihat Kau punya telinga Tapi tak mendengar Kau punya segalanya Tapi tak merasa

Lihat dirimu Uang kau hambur-hamburkan Lari dari gudang ilmu Tak kau ingat begitu banyak tetesan peluh Dan air mata yang membasahi tubuh itu Aku beda dengan kau Aku tak punya sepertimu Tapi aku tak mau jadi orang bodoh sepertimu Aku ingin punya banyak ilmu Aku adalah aku Bukan kau

*HARAPAN YANG KANDAS*

Aku berjalan menyusuri jalan setapak, pada sebuah pemukiman tempat sejumlah anak bangsa berteduh dari rintikan air hujan mencoba menghindar dari terik panasnya matahari tempat yang sering mereka sebut 'Rumah'

Saat aku berjalan, ku lihat anak bangsa dengan seragam kumuh yang dikena tanpa alas kaki yang melindungi membuat kakinya tak jarang terkotori cipratan lumpur di sisi jalan tapi semangatnya menuntut ilmu, seperti api yang menyala-nyala dan takkan pernah padam

Aku kembali berjalan, sesaat ku dengar rintihan anak bangsa "Ibu, Bapa, Aku ingin sekolah seperti mereka. Aku juga punya impian, harapan dan masa depan," rintihnya tapi apa daya, kedua orangtuanya hanya mampu diam seribu bahasa

Pemimpinku, Pemerintahku,
apa kalian tak melihat? kesusahan menyelimuti anak bangsa apa kalian juga tak mendengar? rintihan anak bangsa yang haus akan pendidikan apa mungkin kalian terlalu sibuk? terlalu sibuk memanjakan harta dan terlalu sibuk bermain dengan uang-uang kalian

Atau mungkin kalian lupa? tiap kali janji manis kau ucapkan di depan ribuan pasang mata yang menyaksikan

Tak ingatkah kalian, wahai para petinggi negara? anak bangsa bagian dari rakyat
karena rakyat kalian memimpin karena rakyat kalian jadi pemimpin walau hanya satu suara dan satu kepercayaan dari tiap rakyat tak sadarkah kalian, 'satu' pun bermakna karena takkan ada 'seribu' tanpa 'satu'

Pemimpinku, Pemerintahku,
tak sadarkah? rakyat telah pertaruhkan segalanya dari impian, harapan, hingga masa depan tapi apa balasan dari tiap 'satu' suara dan 'satu' kepercayaan yang rakyat pertaruhkan? hanya sebatas tipuan dan angan-angan yang nampak 'mustahil, jadi kenyataan

Aku hanya berharap suatu saat, negeri ini
negeri yang kini padam kan kembali terang benderang

*JANGAN MALAS MEMBACA 

Sesobek kertas sudah diberikan
seuntai tulisan pula berada di dalamnya duhai anak yang malang mengapa engkau diam saja?

Mengapa kertas itu cuma kau simpan?
sungguh tidak sedikit angan-angan terpendam ilmu maha luas sudah tertuliskan tapi sayang kau enggan membaca

Dunia demikian luas ilmu pula demikian terbentang sungguh dunia sudah bicara,
kau mau tahu isiku?
kau mau mengerti apa menyangkut dunia ini?

Malang beribu malang kau enggan membaca duhai anak yang malang bangkitlah kini pengetahuan luas sudah menantimu lawanlah jiwa kotormu itu tuk mencapai impianmu

*BUKU 
Erni Ristyanti
Buku …
kau adalah sumber ilmu dimana aku belajar dan membaca dari aku tak tahu sampai tahu

Buku …
kau adalah jendela ilmu jendela menuju kehidupan yang lebih suksesmenuju kehidupan yang lebih indah

Halaman demi halaman lembar demi lembar kubaca dengan serius hingga aku lupa waktu

Terimakasih buku
engkau temaniku dari kecil hingga
besar tuk menggapai cita-citaku

*GURUKU PAHLAWANKU*

Sinar pagi yang cerah..
membuat aku bergegas untuk berangkat sekolah sungguh senang hari ini demi mendapat ilmu aku rela berjalan kaki untuk meraih suksesku Gurulah yang memberiku ilmu Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku

Tanpa ilmu aku takkan sukses tidak ada guru tidak ada pula ilmu Terima kasih guru kaulah guru terhebat bagiku kaulah pahlawanku
pahlawan tanpa tanda jasa

Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku untuk mereka yang membutuhkanku Guru jasamu akan selalu kukenang

*IBU GURUKU TERSAYANG*

Ibu Guru …
kau yang telah mendidikku
kau yang telah menasehati ku
dalam keadaan bingung
Ibu Guru …
engkau adalah pahlawanku
engkau bagaikan penyelamatku
engkau tulus mengajariku

Ibu Guru …
terima kasih atas semua jasamu
aku sayang padamu seperti kau menyayangiku

*PAHLAWAN PENDIDIKAN*

Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi mungkin hanya ada warna hampa, gelap btak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana tapi kini dunia kami penuh warna

Dengan goresan garis-garis, juga kata yang dulu hanya jadi mimpi kini mulai terlihat bukan lagi mimpi itu karena kau yang mengajarkan tentang mana warna yang indah
tentang garis yang harus dilukis juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku untuk semua pejuang pendidikan dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah

Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkinhanya ucapan terakhir dari mulutkudi hari pendidikan nasional ini gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peterpan - Mungkin Nanti

 C               Em    saatnya tuk berkata  F                        C   mungkin yang terakhir kalinya  C                    Em   sudah...